Padang – Aksi penolakan terhadap kehadiran 150 turis asal China (sebelumnya ditulis 174) di Sumatera Barat terus berlanjut, karena khawatir penularan virus Corona. Para pelancong asal Negeri Tirai Bambu tersebut batal mengunjungi sejumlah lokasi wisata di Kabupaten Tanah Datar.
“Dibatalkan, sesuai dengan kesepakatan antara travel agent dan kita selaku pemerintah Tanah Datar,” kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispota) Kabupaten Tanah Datar Abdul Hakim kepada wartawan, Senin (27/1/2020).
Menurut Halim, para turis semula dijadwalkan akan mengunjungi Istana Basa Pagaruyung dan menyaksikan event pacu jawi di Pariangan. Namun, setelah mempertimbangkan situasi dan protes dari masyarakat, pemda akhirnya sampai pada kesimpulan untuk membatalkan agenda tersebut.
Penolakan di Tanah Datar merupakan yang kedua setelah sebelumnya juga mendapat protes dari warga Kota Bukittinggi pada Minggu (26/1) kemarin. Bahkan, di Bukittinggi, kelompok yang berasal dari GNPF menyatroni hotel tempat para turis menginap hingga malam hari dan mencegah wisatawan China tersebut keluar hotel.
Sebanyak 150 turis asal China masuk Sumatera Barat pada Minggu (26/1) pagi. Wisatawan asal Kota Kunming, Provinsi Yunan, China, itu mendarat menggunakan pesawat carter Citilink sekitar pukul 06.24 WIB.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno sempat menyambut kedatangan para turis yang akan berwisata selama lima hari ke Pariaman, Bukittinggi, Tanah Datar, Padang dan Kawasan Mandeh itu di bandara.
Ke-150 wisatawan asing itu merupakan rombongan pertama dari sejumlah trip yang direncanakan datamg ke Sumatera Barat. Mereka dijadwalkan ada di Ranah Minang hingga 30 Januari mendatang, sebelum digantikan oleh rombongan kedua.
Namun, melihat situasi dan kondisi, rombongan kedua, yang rencananya datang pada 30 Januari mendatang, ada kemungkinan akan dibatalkan. (mb/detik)