FAKFAK – Sebagai salah satu anak asli Papua (OAP) berdarah batak yang saat ini menjabat sebagai Kepala Kampung Goras, Distrik Mbahamdandara Kabupaten Fakfak Papua Barat, Samsudin Napitupulu berhasil menyelesaikan pendidikan Strata Satunya (S1) pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ottow dan Geissler (STIE-OG) Fakfak dengan hasil predikat yang sangat memuaskan.
Predikat atau gelar sarjana ekonomi (SE) tersebut diterima Samsudin pada rapat senat terbuka luar biasa wisuda sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Ekonomi Pembangunan, Manajemen dan Diploma (D3) Program Studi Akuntansi STIE Ottow dan Geissler Angkatan XI tahun 2020 yang bertempat di Aula Gereja Ebeinezheer Fakfak, Rabu (25/11/2020).
Samsudin yang merupakan putra dari bapak Maruli Napitupulu dan ibu Rahima Taruma yang berdomisili di Kampung Goras, Distrik Mbahamdandara, Kabupaten Fakfak ini, merupakan suami dari Rina Hater dan ayah dari Romario Napitupulu ini, dia juga merupakan salah satu alumni SMA Negeri Satu Fakfak angkatan tahun 2007.
Ketika dikonfirmasi awak media cendrawasihnews.com di tengah-tengah kesibukan wisudanya, Samsudin mengatakan, dengan ilmu yang didapatkan selama mengenyam pendidikan dibangku kuliahnya selama empat tahun ini, semoga apa yang didapatkan hari ini bisa diterapkan di tengah-tengah masyarakat.
“Agar bisa memberikan ilmu yang didapatkan selama di bangku kuliah bisa di pergunakan bagi nusa dan bangsa, terutama bagi masyarakat,” ujar Samsudin.
Kesannya, dia menambahkan, sebagai alumni kampus STIE Ottow dan Geissler angkatan XI ini, kita harus selalu menjunjung tinggi almamater kita.
“Pesan dan kesan saya kepada semua rekan-rekan dan seluruh mahasiswa STIE Ottow dan Geissler Fakfak, agar selalu bisa menjunjung tinggi almamater kita serta bisa membawa nama baik kampus ini di tengah-tengah masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu Ketua STIE Ottow dan Geissler Fakfak, Agustina Waromi, SE, MM pada kesempatan yang sama mengatakan, kepada mahasiswa dan mahasiswi kami yang hari ini diwisudakan, kedepannya dengan disiplin ilmu yang mereka dapati selama dibangku kuliahnya, semoga ini betul-betul ada terapan untuk mereka bisa mengimpletasikan ilmu yang mereka dapati ini dalam praktek kerja mereka, disesuaikan dengan perkuliahan-perkuliahan yang ada dengan kata kasarnya mereka harus adakan praktek kerja mereka kepada masyarakat.
“Implementasi dengan ilmu yang mereka dapatkan ini dan kemendirian dari pada ilmu itu betul-betul menyerap dan dapat memberikan motivasi, inovasi bagi mahasiswa itu sendiri. Seketika dia selesai, dia tidak menjadi suatu sumber daya yang tidak handal, tapi mampu menyesuaikan diri dengan lapangan pekerjaan yang ada (Stakeholder) seperti pemerintah maupun punya swasta, ” ujar Agustina Waromi.
Agustina menambahkan, harapan kami kedepannya, lembaga ini lebih meningkatkan daya saing dalam ilmu pengetahuan, ilmu dan seni bahkan kedepannya lagi bisa bersaing dengan perguruan-perguruan tinggi yang lainnya.
“Harapan saya sebagai Ketua STIE Ottow dan Geissler Fakfak, ke depannya kampus ini mungkin sudah harus ada penyesuaian pada perguruan-perguruan tinggi yang memang secara nasional, sehingga dapat melahirkan alumni-alumni yang dapat kami sesuaikan dengan standar pendidikannya secara nasional,” harapnya. (*)
Reporter: Imran Alwi